Minggu, 20 September 2009

gangguan komunikasi pada saat menjelang lebaran

Meski para operator
telekomunikasi sudah
menyiapkan tambahan
kapasitas untuk
menghadapi lonjakan
trafik Lebaran, namun
bukan berarti tak akan
ada ancaman potensi
gangguan jaringan.
Berikut adalah beberapa
potensi gangguan
kualitas layanan
telekomunikasi saat
Hari Raya Idul Fitri yang
dikhawatirkan
regulator:
a. Perubahan arah
trafik.
Dengan tradisi mudik,
maka akan terjadi
perubahan pola trafik
originasi, dari kota-kota
besar ke kota-kota
kecil/desa. Sehingga,
kapasitas jaringan di
kota-kota besar akan
menjadi agak tidak
padat, namun
sebaliknya akan menjadi
padat di jalur-jalur
mudik dan kota-kota
tujuan/desa.
b. Kualitas dan titik
kemacetan.
Kualitas pelayanan
telekomunikasi akan
dipengaruhi juga akibat
kemacetan, yang selain
membuat perjalanan
terhambat, juga trafik
akan terkonsentrasi
pada BTS/RBS/Node-B
daerah yang macet
tersebut.
Adapun tempat-tempat
yang berpotensi terjadi
kemacetan dan
membuat kualitas
pelayanan terganggu
meliputi: Tol Jakarta-
Cikampek, Nagrek,
Pintu Tol ke arah
Merak, Pelabuhan
Merak dan wilayah
Jatibarang/Indramayu.
Alhasil, Badan Regulator
Telekomunikasi
Indonesia (BRTI) pun
menghimbau para
penyelenggara
telekomunikasi untuk
menyiapkan tim yang
siap sedia (stand by) 24
jam guna mengantisipasi
segala kemungkinan
yang dapat
menyebabkan
penurunan kualitas
pelayanan.
"Selain itu tidak
melakukan instalasi
perangkat lunak/keras
baru maupun upgrading
karena berpotensi dapat
mengubah konfigurasi
sistem terutama pada
saat H-3 hingga H + 3,"
tegas BRTI dalam
keterangan tertulisnya.
Sementara kepada para
masyarakat diimbau
untuk menggunakan
layanan telekomunikasi
secara efisien. Bila yang
digunakan sedang
penuh, baik itu di sisi
pengguna maupun di sisi
lawan, tunggu beberapa
saat sebelum mencoba
menghubungi lagi guna
menghindari jaringan
menjadi overload
"Dalam mengirimkan
SMS ucapan Selamat
Hari Raya hendaknya
tidak dilakukan secara
broadcast ke semua
handai taulan, kerabat
maupun relasi, namun
sebaiknya bertahap
karena dapat
dibayangkan bagaimana
antrian di SMS Gateway
mengingat saat ini
pengguna telepon
seluler telah mencapat
angka di atas 160 juta
pengguna," pungkasnya...(detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger